Demi meningkatkan mutu akademik, LPM UIN Jakarta kembali mengadakan Konsinyering yang kali ini bertajuk Konsinyering Naskah Akademik. Kegiatan tersebut digagas karena adanya niat LPM UIN Jakarta untuk semakin meningkatkan nilai mutu akademik kampus dengan menambah dua pusat baru di LPM. Sejauh ini, LPM UIN Jakarta baru memiliki dua Pusat, yaitu Pusat Pengembangan Standar Mutu dan Pusat Audit dan Pengendalian Mutu. Dua pusat baru yang akan dibentuk adalah Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Kurikulum dan Pusat Manajemen dan Pengembangan Pasca Sarjana.
Julio menyatakan bahwa dalam konteks transformasi digital di sebuah kampus, yang menjadi persoalan bukanlah masalah mengubah sesuatu dari offline menjadi online, tetapi yang paling sulit adalah bagaimana mengubah mindset
Kegiatan konsinyering dilaksanakan di Hotel Neo Green Savana, Sentul, 16-17 Mei 2023. Acara dimulai pada kisaran pukul 10.00 WIB, di ruang meeting, Gedung Kenanga Lantai 2. Acara dimulai dengan sambutan dan arahan dari Sekretaris LPM, Ahmad Saehudin. Saehudin menyatakan bahwa Naskah Akademik harus segera diselesaikan agar segala kendala administrasi terkait Pusat yang baru dapat segera diselesaikan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari kedua Kepala Pusat Baru yaitu Hesti Kusumaningrum dan Dadi Darmadi. Para Kepala Pusat mendapat berbagai masukan dari para peserta konsinyering yang berasal dari internal LPM UIN Jakarta dan beberapa tamu undangan. Acara pembukaan dan diskusi seputar naskah akademik berakhir pada kisaran pukul 13.00.
Setelah jeda rehat dan makan siang, pada pukul 14.00, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari narasumber. Kali ini yang bertindak sebagai narasumber adalah Ir. Julio Adisantoso, M.Kom. Julio ada ketua Lembaga Manajemen Informasi dan Transformasi Digital, Institut Pertanian Bogor (IPB). Julio adalah orang yang berada di balik layar suksesnya IPB dalam melakukan transformasi digital saat ini. LPM berharap bahwa paparan dari Ketua Lembaga Manajemen Informasi dan Transformasi Digital IPB ini dapat memberikan pencerahan bagi LPM untuk meningkatkan mutu akademik dari segi transformasi digital.
Dalam penjelasannnya, Julio menyatakan bahwa dalam konteks transformasi digital di sebuah kampus, yang menjadi persoalan bukanlah masalah mengubah sesuatu dari offline menjadi online, tetapi yang paling sulit adalah bagaimana mengubah mindset. Artinya, setiap civitas akademik harus sadar bahwa transformsi digital adalah sebuah tuntutan dan keharusan sehingga setiap individu mau belajar dan menyesuaikan diri dengan situasi terkini.
Julio juga menambahkan bahwa dalam proses transformas digital ada beberapa kata kunci yang harus dipegang teguh. Kata kunci tersebut adalah Seamless, Automation, Impact dan Integration. Seamless artinya bahwa setiap tahapan transformasi digital harus bisa dilakukan secara mulus jangan terlalu banyak hambatan, agar tidak menimbulkan dampak berupa trauma civitas akademika kepada sistem. Automation berarti bahwa seluruh proses bisnis harus bisa terotomasi. Impact bisa dimaknai bahwa semua proses transformasi digital memberikan dampak yang nyata berupa kemudahan dalam proses bisnis bagi seluruh stakeholder. Terakhir Integration yang berarti bahwa setiap proses bisnis yang terjadi di setiap unit dapat diintegrasikan, sehingga setiap data yang dibutuhkan dapat diakses dan dimanfaatkan dengan mudah oleh seluruh unit. (LPM)
0 Comments