Dalam kesempatan coffee Morning di ruang dekanat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Jumat 16 September 2016. Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada menyampaikan keinginannya agar UIN Jakarta dapat masuk dalam pemeringkatan QS World University Rank. Dalam Periode 2016-2017 ini, baru 80 Perguruan Tinggi di Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan QS. UIN Jakarta belum termasuk di dalam pemeringkatan tersebut.
Melalui Korespondensi antara UIN Jakarta dengan pihak QS diketahui bahwa syarat agar dapat terindeks dalam QS adalah dengan melengkapi beberapa dokumen penting. Dokumen tersebut dikelompokan menjadi 3, yaitu study program, critical data dan justification note. Ketiga dokumen tersebut akan menjadi salah satu bahan QS dalam memberikan penilaian sebuah perguruan tinggi.
Dalam laman resminya, QS menyebutkan ada 6 kriteria penilaian. Keenam penilaian tersebut adalah reputasi akademik (40%), reputasi dunia kerja (10%), rasio mahasiswa dan dosen (20%), sitasi per fakultas 10%, rasio fakultas internasional (5%), dan rasio mahasiswa internasional (5%). Reputasi akademik diukur dengan menggunakan survei global. Akademisi diminta untuk mengidentifikasi lembaga mana yang mereka percaya dan menghasilkan karya terbaik saat ini dalam bidang keahlian mereka. Reputasi dunia kerja  dinilai berdasarkan hasil survei global. Para pengusaha diminta untuk mengidentifikasi perguruan tinggi yang mereka anggap akan menghasilkan lulusan terbaik. Indikator ini merupakan keunikan tersendiri di antara lembaga pemeringkatan universitas internasional. Tujuannya adalah untuk memberikan siswa informasi mengenai universitas dilihat dari pasar pekerjaan lulusan.  Dalam konteks penilaian rasio mahasiswa dan dosen, penilaian dilakukan dengan membandingkan jumlah staf akademik dengan jumlah mahasiswa yang terdaftar. Indikator ini tidak mengukur kualitas pengajaran, indikator ini bertujuan untuk mengidentifikasi perguruan tinggi terbaik yang menyediakan ukuran kelas kecil dan pengawasan individu yang baik.
Sementara itu, sitasi per fakultas adalah Indikator penilaian yang bertujuan untuk menilai dampak penelitian yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi. Sebuah kutipan berarti bagian dari penelitian yang dikutip (disebut) dalam penelitian lainnya. Umumnya, semakin sering bagian dari penelitian dikutip, maka semakin berpengaruh dan semakin kuat hasil penelitian tersebut. QS mengumpulkan informasi ini menggunakan Scopus, database abstrak dari hasil penelitian terbesar di dunia. Data yang digunakan adalah data lima tahun terakhir. Total jumlah kutipan sebuah PT dibandingkan dengan dosen di universitas.
Dua kriteria penilaian terakhir adalah rasio fakultas internasional dan rasio mahasiswa internasional. Dua indikator terakhir ini menunjukan sejauhmana sebuah PT dapat menarik minat para mahasiswa dan staf akademik (dosen) dari luar negeri. Penilaian ini didasarkan pada jumlah mahasiswa dan dosen internasional di PT tersebut.
Berdasarkan analisis sementara tim lembaga penjaminan mutu, UIN Jakarta sebenarnya berpeluang untuk dapat memenuhi kriteria penialain QS. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki PD DIKTI UIN Jakarta, karena dalam memverifikasi data, QS sudah dipastikan akan menggunakan PD DIKTI sebagai referensi utama.
0 Comments