Webometrics kembali merilis peringkat ilmuwan Indonesia yang karya ilmiahnya banyak dikutip. Pemeringkatan tersebut didasarkan pada seberapa banyak karya ilmiah ilmuwan tersebut dikutip oleh karya ilmiah lain yang terindeks oleh google scholar.

Data kutipan tersebut diperoleh dari list google scholar pada minggu pertama Maret 2017. Daftar tersebut merilis 602 profil di google scholar yang memiliki H-indek 10 ke atas. Metode penilaian yang dilakukan webometrics adalah dengan cara mengurutkan profil ilmuwan yang memiliki H-indek tertinggi sampai yang terendah. Kemudian setelah itu diurutkan juga profil ilmuwan yang karya-karyanya paling banyak dikutip sampai yang kutipannya paling sedikit.

H-indek merupakan salah satu indeks yang digunakan untuk mengukur kutipan pada karya ilmiah seseorang.  H-indek dapat dihitung secara manual pada daftar karya ilmuwan seorang ilmuwan. Semakin banyak karyanya yang dikutip dan semakin tinggi kutipan pada salah satu karya ilmuwan tersebut maka H-indek akan semakin tinggi. Ilmuwan yang masuk dalam rilis webometrics ini minimal harus memiliki H-indek 10, artinya minimal 10 karya mereka yang paling sedikitnya dikutip oleh 10 karya lain.

Dalam rilis bulan Maret 2017 ini, ada sekitar 15 Ilmuwan UIN Jakarta yang terindeks. Azyumardi Azra kembali tampil sebagai ilmuwan dengan H-indek yang mencapai 35 dan jumlah kutipan sebanyak 4487. M. Quraish Shihab menempati urutan kedua dengan H-indek 28 dan jumlah kutipan sebanyak 6941. Sementara itu Abuddin Nata memiliki H-indek 25 dan jumlah kutipan sebanyak 3456. Rilis terbaru rangking ilmuwan webometrics ini kembali menempatkan para akademisi UIN Jakarta sebagai ilmuwan yang karyanya paling banyak dikutip di antara Perguruan Tinggi Keislaman lainnya. Berikut ini adalah daftar lengkap ilmuwan UIN Jakarta yang terindeks dalam Rangking of Scientist in Indonesian Institute versi webometrics:

Sumber: http://www.webometrics.info/en/node/96