(Ciputat, 12 Juli 2017) UIN Jakarta sukses menjadi tuan rumah dalam kegiatan Council Workshop AIUA yang dilaksanakan di syahida Inn, Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 – 11 Juli 2017 kemarin.
Dalam acara pembukaan, Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Dede Rosyada, menyampaikan bahwa berdirinya AIUA atau Asian Islamic Universities Association akan sangat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi anggotanya, diantaranya yaitu dapat memperkenalkan para alumninya kepada seluruh negara di Asia. Menurut beliau, sebelum ada AIUA ada pertemuan 2 tahuan Menteri Agama ASEAN yang dikenal dengan sebutan MABIMS (Menteri Agama Brunei Darusalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura). Dalam pertemuan MABIMS ada beberapa isu yang dibahas seperti Hak Asasi Manusia, Haji, Produk Halal dan juga pendidikan.
Hal yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh President AIUA, yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Riau, Prof. Munzir Hitami, MA. Beliau berharap bahwa kegiatan workshop tersebut dapat melahirkan pedoman bagi pelaksanaan jaminan mutu (Quality Assurance) bagi program studi – program studi Islam. Berbeda dengan ISESCO (Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization), AIUA berfokus untuk melakukan penjaminan mutu hanya untuk prodi-prodi keislaman. Sementara ISESCO, walaupun sama-sama organisasi penjamin mutu berbasis Islam, lebih fokus pada instansi perguruan tinggi islamnya, termasuk prodi-prodi non agama.
Kegiatan Council Workshop tersebut, sejatinya adalah workshop tertutup bagi para anggota AIUA, namun panitia memberikan kesempatan kepada wakil rektor dan dekan di lingkungan UIN Jakarta untuk hadir dalam acara pembukaan. Hal ini bermaksud untuk memperkenal AIUA kepada seluruh civitas akademika UIN Jakarta.
Kegiatan Workshop tersebut dihadiri oleh perwakilan dari negara anggota yaitu Brunei Darusalam, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
0 Comments