Bertempat di gedung auditorium Harun Nasution, 29 November 2017, UIN Jakarta untuk pertama kalinya melakukan launcing Konsorsium Keilumuwan. Kegiatan tersebut dihadiri tidak kurang dari 200 dosen UIN Jakarta yang mewakili konsorsium keilmuwan masing-masing.
Kegiatan tersebut diisi dengan pemaparan tentang upaya integrasi ilmu di lingkungan UIN Jakarta yang disampaikan oleh Ketua Senat UIN Jakarta, Prof. Dr. M. Atho Mudzhar dan Kebijakan tentang integrasi keilmuwan yang disampaikan oleh Dr. Mamat Slamet Burhanudin dari Kementrian Agama.
Tujuan konsorsium Keilmuwan sendiri menurut Atho Mudzhar adalah terwujudnya integrasi ilmu pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan cita-cita universitas riset melalui pencapaian mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi yang melebihi standar pendidikan tinggi. Upaya pencapaian mutu tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan kelompok tenaga dosen dan peneliti dalam mengembangkan bidang keilmuwan.
Atho juga melanjutkan bahwa berdasarkan pedoman tentang konsorsium keilmuwan UIN Jakarta, maka konsorosium keilmuwan UIN jakarta memiliki fungsi yang sangat vital. Diantaranya adalah membangun pohon keilmuwan, melakukan update ilmu pengetahuan, berbagi keahlian antara sesama dosen dan peneliti, melakukan perluasan kegiatan penelitian, melakukan penulisan karya ilmiah secara bersama, melakukan penerbitan karya ilmiah secara bersama, meningkatkan kerjasama dan networking, melakukan perluasan kegiatan ilmiah, memungkinkan adanya peer review, dan merumuskan standar penyelenggaraan pendidikan tinggi bagi bidang keilmuwan yang bersangkutan.
Fungsi-fungsi tersebut di atas sangat memungkinkan terjadinya integrasi antaran Ilmu keagamaan islam dengan ilmu-ilmu lain sehingga tidak terjadi dikotomi dan pertentangangan. Strategi integrasi ilmu itu sendiri dapat dilakukan dengan cara penguatan keilmuwan umum yang relevan bagi keilmuwan agama islam dan penguatan keilmuwan agama islam bagi rumpun keilmuwan umum. Demikian tegas Atho.
Perwujudaan intgrasi ilmu itu dapat dilakukan dosen dengan cara memberikan materi perkuliah dan penugasa berbasis integrasi ilmu kepada para mahasiswa, penulisan karya ilmiah, pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sementara pimpinan perguruan tinggi bertugas mengeluarkan anggaran dana untuk memungkinkan semua kegiatan integrasi ilmu berjalan dengan baik.
Setelah sesi diskusi, acara launching kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi antara sesama anggota konsorisum.
0 Comments