UIN Jakarta, melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) secara resmi telah selesai melakukan audit terhadap kurang lebih 16 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UIN Jakarta. Hasil audit UKM tersebut kemudian disosialisasikan dalam bentuk workshop Hasil Audit, di ruang Uni Club, pada 16 Mei 2018 kemarin.

Dr. Sururin, menyampaikan bahwa kegiatan audit ini sangat berguna terutama untuk kegiatan akreditasi institusi

Hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Yusron Razak, Ketua LPM, koordinator LPM, dan perwakilan dari UKM. Dalam sambutannya, Ketua LPM UIN Jakarta, Dr. Sururin, menyampaikan bahwa kegiatan audit ini sangat berguna terutama untuk kegiatan akreditasi institusi. Kegiatan audit UKM UIN Jakarta sudah dilaksankan untuk ke sekian kali. Hal yang unik dari audit UKM ini adalah para mahasiswa perwakilan UKM diminta untuk mengisi instrumen dalam bentuk google form. Bila semua data diisi dengan lengkap, maka tim audit hanya tinggal melakukan verifikasi saja.

Selanjutnya, dalam sambutanya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Yusron menyampaikan bahwa dalam tata kelola organisasi, audit menjadi sangat perlu untuk dilakukan, karena akan membantu pengawasan dan pengendalian terhadap semua infrastruktur sistem secara menyeluruh. Dalam konteks yang lebih teknis, Audit menurut beliau dapat membantu untuk mengetahui keberadaan asset dan untuk mendapatkan masukan-masukan demi perbaikan UKM di masa depan.

Dalam kesempatan workshop tersebut, koordinator Audit LPM, Ramdani Miftah juga menyampaikan bahwa hampir seluruh dari UKM telah mengisi instrumen google form yang telah dibagikan sebelumnya. Kegiatan audit ini sendiri dilaksankan pada 2 sampai dengan 9 Maret 2018. Instrumen audit terdiri dari beberapa komponen penting yaitu data keanggotaan, prestasi, kerjasama, data kegiatan, dan sarana prasarana.

Para mahasiswa yang mewakili UKUM, dalam forum tersebut juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan pendapat. Salah satu yang ditanyakan adalah apa tindak lanjut dari kegiatan audit tersebut. Mahasiswa juga meminta agar server UIN Jakarta dapat dipertahankan kestabilannya agar data yang ada tidak korup atau bahkan hilang.