Keberadaan UIN Jakarta sebagai salah satu Perguruan Tinggi Islam terkemuka di Indonesia, ternyata cukup menarik beberapa perguruan tinggi lain dari berbagai daerah. Salah satunya adalah Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Bali. Sebanyak 4 orang pimpinan dari IHDN, pada hari Rabu, 24 Oktober kemarin, mengunjungi LPM UIN Jakarta, di ruang rapat LPM. Mereka semua berasal dari Fakultas Brahma Widya, yang terdiri dari Dekan, Kaprodi Yoga dan Kesehatan, Kaprodi Filsafat Timur, dan Kaprodi Darma Sastra. Salah satu tujuan utama dilakukan kunjungan tersebut adalah untuk mengetahui pelaksanaan penjaminan Mutu di UIN Jakarta.

Dr. Sururin menyampaikan bahwa penunjukan GJM di lingkungan UIN Jakarta hanya berlaku untuk fakultas.

Keempat orang tersebut, diterima langsung oleh ketua LPM, Kapus 1, Kapus 2, koordinator dan Staf LPM. Ada beberapa pertanyaan penting yang disampaikan oleh tim IHDN. Diantaranya terkait pengangkatan GJM (Gugus Jaminan Mutu), review kurikulum, jenis pengabdian masyarakat, proses penilaian mahasiswa cum laude dan apa saja syarat-syaratnya, dan apakah proses peninjauan kurikulum langsung dapat dilaksanakan secara langsung atau tidak.

Menanggapi pertanyaan tersebut Ketua LPM, Dr. Sururin menyampaikan bahwa penunjukan GJM di lingkungan UIN Jakarta hanya berlaku untuk fakultas. Selanjutnya untuk masalah kurikulum reviewnya dilakukan oleh fakultas masing-masing, dengan melibatkan seluruh prodi secara langsung. Pelaksanaan pengembangan kurikulum ini ditetapkan melalui SK Rektor No. 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum. Salah satu hal yang terus digali dalam pengembangan kurikulum adalah untuk menemukan penciri mata kuliah di prodi masing-masing. Selanjutnya untuk penentuan cum laude dan kode etik mahasiswa semuanya telah diatur dalam pedoman akademik dan SK Rektor yang telah ditinjau terlebih dahulu oleh Senat Universitas.

Setelah berdiskusi lebih dari 3 jam, studi banding IHDN diakhir dengan pemberian cindera mata, sesi foto bersama dan jamuan makan siang sederhana.