LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mengadakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Pembukaan Audit Mutu Internal (AMI) pada Selasa, 06 April 2021. Kegiatan yang diadakan secara daring melalui zoom meeting ini, menghadirkan peserta yang terdiri dari para Wakil Dekan bidang akademik (Wadek I), kaprodi dan Sekprodi serta Gugus Jaminan Mutu (GJM) fakultas di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Awalnya kegiatan ini akan dibuka oleh Rektor, akan tetapi karena kegiatan raker di beberapa fakultas juga dilangsungkan pada waktu yang bersamaan, maka workshop dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik (Warek I) Prof Dr. Zulkifli MA.
ketua LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Muhammad Zuhdi, M.Ed., Ph.D., yang menjelaskan pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Universitas. Menurut Muhammad Zuhdi, di era akuntabilitas ini, setiap lembaga akan diukur dan dipertanyakan kinerjanya. Ukuran keberhasilan perguruan tinggi adalah dari kemampuannya memberikan layanan yang terbaik dan mengeluarkan lulusan serta karya-karya yang unggul.
Sambutan pembukaan disampaikan oleh ketua LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Muhammad Zuhdi, M.Ed., Ph.D., yang menjelaskan pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) bagi Universitas. Menurut Muhammad Zuhdi, di era akuntabilitas ini, setiap lembaga akan diukur dan dipertanyakan kinerjanya. Ukuran keberhasilan perguruan tinggi adalah dari kemampuannya memberikan layanan yang terbaik dan mengeluarkan lulusan serta karya-karya yang unggul. Oleh karena itu diperlukan sebuah mekanisme internal di Perguruan Tinggi untuk memastikan sistem yang berjalan di perguruan tinggi itu berfungsi dengan baik dan menghasilkan output yang diharapkan.
Selanjutnya Zuhdi mengatakan bahwa SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) disusun sebagai alat kontrol terhadap seluruh layanan dan proses pendidikan di Universitas. Dengan SPMI yang baik dan efektif, diharapkan UIN Jakarta dapat mencapai target dan cita-cita yang diharapkan. SPMI fokus pada kualitas layanan dan output akademik. Oleh karena itu, Program Studi sebagai bagian inti dari Universitas yang memberikan layanan akademik perlu mendapat perhatian besar dalam SPMI. Efektifitas SPMI di Prodi akan membantu Prodi memastikan layanan akademik berlangsung dengan baik dan benar, serta menghasilkan output lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh CPL.
Pada kesempatan lain, Zuhdi juga menjelaskan mengenai AMI (Audit Mutu Intenal) yang menurutnya merupakan sebuah proses untuk memastikan bahwa SPMI berjalan dengan baik. Dalam proses AMI di UIN Jakarta, Program Studi mengupdate data-data yang diperlukan sesuai SPMI, lalu diverifikasi oleh Auditor, untuk dilihat konsistensi pelaksanaan SPMI di Program Studi.
Workshop SPMI dan pembukaan AMI tahun ini menghadirkan narasumber dari luar yang memaparkan tentang implementasi SPMI menurut kriteria 9 akreditasi dan peluang sistemasinya dalam IT Perguruan Tinggi. Adapun narasumber dari Tim LPM sendiri menjelaskan teknis pengisian AMI melalui System of Internal Quality Assurance (SIQA). Prof. Zulkifli dalam sambutannya kepada para peserta terutama para Kaprodi, Sekprodi dan GJM memberikan semangat dan jangan pernah bosan untuk mengisi data-data ke dalam SIQA yang akan sangat membantu dalam proses akreditasi.
0 Comments