Bimtek Risk management merupakan ikhtiar LPM UIN JKT menjaga penjaminan mutu Universitas.
Dalam rangka mengidentifikasi kendala-kendala pada pengelolaan Perguruan Tinggi khususnya pada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), LPM UIN Jakarta mengadakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Sistematisasi Risk Management dalam Tata Kelola Perguruan Tinggi pada tanggal 29-31 Maret 2022 bertempat di hotel Aloft, TB. Simatupang Jakarta-Selatan. Kegiatan Bimtek dibuka oleh Rektor Prof. Dr. Amany Lubis, MA dan dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Zulkifli, MA serta para peserta Bimtek yang terdiri dari para Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas di lingkungan UIN Jakarta, para Koordinator Penjaminan Mutu Fakultas (KPMF) dan Gugus Jaminan Mutu Program Studi (GJMPS) serta Tim LPM.
Para peserta mendapatkan materi yang sangat komprehensif dari dua orang narasumber berpengalaman dalam hal Risk Management yakni, Dr. Yogo Purwono, FRM, ERMPC, CACP dan D.S. Priyarsono (Sonny). Materi-materi yang diberikan di antaranya adalah pengenalan risk management berupa potensi-potensi risiko hingga praktek identifikasi resiko.
Ketua LPM Muhammad Zuhdi menyatakan bahwa Bimtek Risk management merupakan ikhtiar LPM menjaga penjaminan mutu Universitas. Dalam perjalanan roda organisasi, ada yang namanya hambatan dan tantangan dari internal dan eksternal organisasi. Tidak jarang hambatan dan tantangan itu menggagalkan ketercapaian tujuan dari sebuah program, sehingga program tidak bisa terlaksana, atau terlaksana tetapi tidak mencapai tujuan yang diharapkan. Khusus untuk layanan akademik menurut Muhammad Zuhdi, merupakan jantung perguruan tinggi, oleh karena itu setiap perguruan tinggi harus memastikan bahwa layanan akademik yang mereka berikan dalam bentuk berbagai kegiatan memiliki target yang jelas dan realistik serta dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Masih menurut Zuhdi, sedemikian pentingnya layanan akademik di perguruan tinggi, sehingga para pemangku kepentingan harus mampu memastikan agar seluruh program akademik (dan tentu saja juga non akademik) dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam konteks inilah, Risk Management diberikan tujuan untuk; 1). Membekali para pemangku kepentingan di bidang akademik agar memahami bahwa program dan layanan bidang akademik harus dilaksakakan dan dikawal dengan mengantisipasi berbagai risiko. 2). Para peserta mampu memahami makna strategis Manajemen Risiko dalam pengelolaan pendidikan tinggi, 3). Para peserta dapat mengidentifikasi jenis-jenis risiko yang mereka hadapi dan memahami cara merespon risiko-risiko yang dihadapi. Pemahaman tentang manajemen risiko menjadi sangat penting dan relevan di perguruan tinggi, sehingga diperlukan langkah-langkah antisipatif terhadap berbagai kemungkinan yang dapat mengagalkan program serta ketercapaian tujuan.
0 Comments