Audit Mutu Internal (AMI) tahun 2022 menggunakan aplikasi SIQA V3 merespon perubahan budaya akreditasi yang bukan hanya dilaksanakan oleh prodi, tetapi juga dilaksanakan oleh seluruh unit organisasi dan Lembaga di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
LPM UIN Jakarta kembali mengadakan sosialisasi Audit Mutu Internal (AMI) 2022. Pembukaan pelaksanaan AMI 2022 dilanjutkan dengan sosialisasi pengisian & validasi SIQA V3. Kegiatan yang dilaksanakan secara zoom pada Senin, 17 September 2022 ini melibatkan para KPMF dan GJM dari 13 Fakultas serta dari Lembaga dan unit di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. AMI merupakan program rutin tahunan LPM yang penting untuk dilakukan guna menjaga mutu Prodi, Fakultas dan Unit. Hasil AMI dalam bentuk pengisian SIQA, biasanya akan menjadi bahan pertanyaan pada saat akreditasi oleh BAN PT dan Lembaga akreditasi mandiri. Ini adalah proses di mana para ketua prodi dan GJM akan diminta update data dan informasi yang diperlukan tentang kegiatan akademik.
Ketua LPM Muhammad Zuhdi dalam sambutannya pada pembukaan pelaksanaan AMI 2022 menjelaskan tentang perbedaan pengisian SIQA tahun ini dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini tim LPM melakukan inovasi dengan membuat sistem yang tidak hanya melibatkan Prodi sebagai penginput data, melainkan melibatkan para ketua Lembaga dan Kapus serta pimpinan fakultas. Menurut Zuhdi, pada SIQA V3 ini, Kaprodi tidak perlu lagi menggali data sampai ke universitas. Jika data tersebut adalah data yang sama se-universitas, maka yang mengisi adalah lembaga yang berkepentingan, atau jika ada data kegiatan fakultas yang sama dengan Prodi, maka diisi oleh fakultas. Prodi hanya mengisi data khas atau spesifik prodi . Masih menurut Zuhdi, hal ini dilakukan utk mempermudah dan meringankan tugas Kaprodi sehingga pengisian data dan informasinya bisa dilakukan dengan lebih efektif dan efesien. Zuhdi juga berharap para dekan untuk ikut mendukung, memfasilitasi dan mengingatkan ketua prodi agar mengisi data ini dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya. Ada 2 hal yang akan membantu akreditasi, pertama penyiapan data yang selalu diupdate, agar memudahkan pengisian borang akreditasi. Kedua ketika proses akreditasi tentu akan ditanyakan proses penjaminan mutu internal, terutama penjaminan mutu tingkat UPPS sehingga proses ini hrs betul-betul diperhatikan oleh para Dekan, Wakil Dekan dan Kaprodi, terutama penjaminan mutu fakultas dan prodi.
Edi Sanjaya, Kapus Audit Mutu Internal dalam pengantarnya kembali menguatkan tentang siklus PPEPP yang selalu ditanyakan oleh para asesor ketika akreditasi. Adapun terkait SIQA, Edi menjelaskan bahwa SIQA V3, merupakan respon terhadap usulan beberapa Prodi berdasarkan pada pengalaman AMI tahun sebelumnya yakni tentang perubahan budaya akreditasi yang bukan hanya dilaksanakan oleh prodi, tetapi juga dilaksanakan oleh seluruh unit organisasi dan Lembaga di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada AMI periode ini ada 7 Prodi yang belum dilibatkan yaitu di bawah Fakultas Kedokteran, dan Fikes, karena saat ini sudah di bawah LAMPETEKES, sehingga menggunakan aplikasi yang berbeda yakni SIQAKES yang nanti juga akan disosialisasikan.
Kegiatan sosialisasi AMI diisi dengan pemaparan tentang cara mengisi dan memvalidasi data ke dalam sistem SIQA V3 oleh Ramdani Miftah selaku Koordinator Pengembangan Instrumen dan Audit Mutu, bersama dengan Kamal Fikri Musa Koordinator Teknologi Informasi dan Media. Peserta juga diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait pengisian SIQA V3 sebagai pengembangan dari aplikasi SIQA versi sebelumnya.
0 Comments